Dua tahun terakhir, masyarakat perkotaan demam pertanian. Mereka menyebut kegiatan bercocok tanam di pekarangan – tanah di sekitar bangunan seperti rumah – itu urban farming. Ketika gerakan menanam di perkotaan kian marak, maka lahan yang semula kosong kini menjadi produktif, berdaya guna dan tampak hijau. Komoditas yang umum ditanam adalah beragam sayuran dan buah-buahan. Sayuran yang mudah dibudidayakan di pekarangan antara lain cabai merah, cabai rawit, tomat, bawang merah, mentimun, selada, bayam, kangkung, kacang panjang dan sawi. Masyarakat juga menanam buah-buahan seperti semangka, jambu biji, jeruk dan masih banyak lainnya. Pemanfaatan pekarang untuk budidaya pertanian itu berefek ganda.
Masyarakat dapat memanen beragam hasil budidaya komoditas untuk konsumsi keluarga. Faedah lain, menanam di pekarangan juga bernilai ekonomis tinggi. Hasil panen tanaman sayuran di pekarangan dapat menghasilkan pendapatan tambahan. Meski demikian bercocok tanam di pekarangan bukannya tanpa hambatan. Kendala budidaya di pekarangan antara lain perubahan iklim dan hama pengganggu tanaman.
Oleh karena itu, para pelaku urban farming perlu perlindungan khusus, misalnya menggunakan naungan jaring atau net pelindung tanaman. AgroPro net adalah pelindung tanaman dari sinar matahari berlebih, curah hujan yang tinggi dan gangguan hama yang terbukti sukses meningkatkan produktivitas berbagai varietas tanaman. Varietas tanaman yang sukses dengan AgroPro adalah tanaman cabai, tomat, kubis, bawang, kentang dan melon.
Jadi pelaku urban farming tidak perlu khawatir jika perubahan iklim terjadi dan hama pengganggu tanaman menyerang. Sebab, tanaman sayuran sudah mendapat perlindungan naungan dari Net AgroPro. Net AgroPro terbuat dari bahan Prime Grade Polyethylene (PE) yang merupakan bijih plastik polyethylene baru yang belum didaur ulang, memiliki kekuatan dan fleksibilitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan polyethylene hasil daur ulang.
Itulah yang membuat Net AgroPro bertahan hingga lebih dari 10 tahun. Net AgroPro mengandung campuran antiultraviolet dan antioksidan di dalam benang (tidak dicelup) sehingga efektif selama masa pakai. Jika dibandingkan dengan net lain pada umumnya yang menggunakan sistem tenun, Net AgroPro menggunakan sistem rajut dengan mesin berteknologi Jerman. Setiap untai benang monofilament/flat terikat satu dengan lainnya sehingga ukuran lubang atau mesh tidak akan berubah sekalipun net mengalami gesekan. AgroPro senantiasa antihama dan antiserangga.
Net AgroPro tersedia dalam ukuran mesh 6-78/inci, intensitas cahaya 10-93%, intensitas ultraviolet 10-85% dan intensitas angin 6-75%. Tersedia tipe shading net flat, screen net mono dan shading net mono.
Beberapa aplikasi yang dapat digunakan di pekarangan rumah di antaranya dengan menggunakan shading net, screen net, screen wall (untuk pekarangan yang sempit yang mudah dipasang dengan memaku atau menempelkan pada tembok). Jika memiliki kolam di pekarangan dapat pula menggunakan shading net dari AgroPro.
Solusi mudah dan bermanfaat untuk pekarangan rumah Anda.