Net Type R12-C225HM3-25
Type R12-C225HM3-25 Type Monofilamen Warna hitam pada net ini mempunyai spesifikasi…
Type R12-C225HM3-25 Type Monofilamen Warna hitam pada net ini mempunyai spesifikasi…
Type R12-C215TrM3-78 Type Monofilamen Warna transparan pada net ini mempunyai spesifikasi…
Type R12-C225HM3-35 Type Monofilamen Warna hitam pada net ini Mempunyai Spesifikasi…
Jamur tiram merupakan salah satu jamur yang banyak digemari masyarakat karena rasanya yang kenyal, enak dan memiliki kandungan nutrisi dan serat yang tinggi. Selain rasanya yang enak, ternyata jamur tiram bisa dibudidayakan dan berpotensial untuk mendatangkan keuntungan. Akan tetapi, dalam proses budidaya jamur, banyak faktor yang perlu diperhatikan oleh para petani, terutama petani jamur yang baru mulai membudidayakan jamur. Salah satu hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah mendesain kumbung jamur. Kumbung jamur atau istilah lainnya rumah jamur, adalah tempat menyimpan media tanam jamur agar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan jamur yang berkualitas (baik dari segi berat maupun bentuk). Kumbung jamur harus mampu menjaga suhu dan kelembaban di dalam, memiliki pencahayaan dari luar (tidak gelap gulita) dan memiliki sirkulasi udara yang cukup. Jikalau kumbung jamur tidak memiliki pencahayaan atau sirkulasi udara yang cukup, ruang kumbung akan menjadi pengap dan memiliki hawa yang jenuh. Akibatnya, jamur yang siap panen akan terlihat layu dan kurang segar, dan bentuk jamur akan menjadi sangat kecil, walaupun bibit jamurnya aslinya sudah besar. Selainitu, sebagian jamur akan mati sebelum tumbuh besar dan yang hidup akan menjadi lembek dan berwarna kekuningan.
Untuk membuat kumbung jamur yang baik, atap kumbung dianjurkan menggunakan Net AgroPro yang dilapisi plastik UV dan untuk dinding dianjurkan menggunakan Net AgroPro. Dengan demikian, kumbung jamur yang menggunakan Net AgroPro akan tetap mendapatkan cahaya matahari dan sirkulasi udara yang baik pula.Net AgroPro adalah net pelindung tanaman dari sinar matahari berlebih dan dari gangguan hama yang terbukti sukses meningkatkan produktivitas berbagai varietas tanaman, salah satunya adalah jamur tiram. Net AgroPro diproduksi dengan cara dirajut, sehingga monofilament saling berkaitan dengan kuat dan ukuran lubang mesh tidak dapat berubah sekalipun net mengalami gesekan. Hal inilah yang membuat Net AgroPro senantiasa anti hama selama masa pakainya. Terbuat dari bahan Prime Grade Polyethylene (PE) yang merupakan plastik Polyethylene baru yang belum didaur ulang, Net AgroPro memiliki kekuatan dan daya tahan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan net merek lain yang memakai Polyethylene hasil daur ulang. Net AgroPro mengandung campuran Anti-UV, Anti Oksidan dan Anti Serangga di dalam monofilamen (tidak dicelup) sehingga efektif selama masa pakainya.
Kumbung jamur membutuhkan intensitas cahaya yang spesifik berkisar25% hingga 35%. Untuk membuat kumbung jamur dapat menggunakan Net AgroPro tipe flat/pipih dengan intensitas cahaya masuk berkisar 25% hingga 35%. Net AgroPro telah membantu menyukseskan puluhan petani jamur tiram di Indonesia. Mari gunakan Net AgroPro untuk keberhasilan usaha pertanian Anda.
Melindungi gangguan OPT dan paparan UV, membuat Shading Net AgroPro banyak dipilih petani.
Menjadi salah satu komoditas unggulan utama pertanian Indonesia, kelapa sawit marak dipilih banyak orang untuk menggantungkan nasib. Mulai dari petani skala kecil hingga miliuner menjatuhkan hatinya berinvestasi dalam industri kelapa sawit. Hal tersebut tidaklah mengherankan. Sebab komoditas yang banyak dibudidayakan di Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan ini bisa menghasilkan berbagai jenis produk industri seperti bahan bakar biodiesel, pupuk kompos, makanan ternak, kosmetik, hingga farmasi.
Guna mendapatkan panen melimpah dan berkualitas, dimulai dari pemilihan bibit sawit unggul. Pembibitan sawit adalah kegiatan menumbuhkan dan merawat kecambah hingga menjadi bibit yang siap ditanam ke lapang. Pembibitan ini bertujuan menghasilkan bibit berkualitas tinggi yang harus tersedia saat penyiapan lahan tanam dan sesuai dengan standar dan prosedur kebun.
Tahapan pembibitan sawit terbagi menjadi dua bagian, yaitu tahap pembibitan awal (Pre Nursery) dan tahap pembibitan utama (Main Nursery). Pada kedua tahapan ini bibit sawit membutuhkan perawatan ekstra supaya terhindar dari organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.
Selain itu, bibit juga harus terlindung dari sinar ultra violet (UV) berlebih. Karena pada masa awal pembibitan, sawit hanya memerlukan intensitas cahaya matahari sekitar25%-50% untuk merangsang proses pertumbuhan.
Untuk mengurangi intensitas sinar UV, petani menggunakan atap rumbia pohon pinang sebagai peneduh. Seiring perkembangan teknologi, petani pun beralih menggunakan shading net (jaring peneduh) sebagai naungan pembibitan sawit. Salah satu shading net yang mereka gunakan bermerek AgroPro.
Net AgroPro adalah jaring pelindung tanaman dari sinar matahari berlebih dan gangguan OPT, yang terbukti sukses meningkatkan produktivitas berbagai varietas tanaman. Net AgroPro tersedia dalam ukuran 6-78 mesh/inci, intensitas cahaya 10%-93%, intensitas UV 10%-85%, dan intensitas angin 6%-75%. Jaring yang tersedia dalam tipe flat shading net, monoscreen net, dan monoshading net ini terbuat dari bahan Prime Grade Polyethylene (PE) baru dan belum didaur ulang. Karena itu, Net AgroPro memiliki kekuatan serta fleksibilitas lebih tinggi daripada Polyethylene hasil daur ulang sehingga dapat bertahan hingga lebih dari 10 tahun.
Net AgroPro mengandung campuran anti-UV, anti oksidan, dan anti serangga di dalam benangnya (tidak dicelup) sehingga efektif selama masa pakai. Ketika net lain menggunakan sistem tenun, AgroPro menggunakan sistem rajut bermesin teknologi Jerman yang tiap untai benang monofilamen/flat terikat satu sama lain. Manfaatnya, ukuran lubang/mesh tidak akan berubah sekalipun net mengalami gesekan. Dengan demikian, AgroPro senantiasa anti hama dan anti serangga.
Anggrek adalah kelompok tanaman berbunga dengan kelopak yang indah dan berwarna-warni, dan memiliki ragam spesies yang sangat banyak. Tergolong sebagai tanaman epifit, bunga anggrek merupakan jenis tumbuhan yang kecepatan pertumbuhannya sangat bergantung dari faktor lingkungan dimana anggrek tersebut ditanam. Di kalangan hobi maupun pengusaha, sering ditemukan tanaman bunga anggrek layu dan mati akibat terkena terik matahari secara langsung. Hal ini tentu membuat frustasi, karena bunga anggrek memiliki harga jual yang cenderung tinggi dibandingkan dengan bunga-bunga lainnya. Bunga anggrek memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dikarenakan keindahan dan keragamannya. Selain itu, kelangkaan dan proses pemeliharaan bunga anggrek yang tergolong sulit juga membuat harga bunga ini semakin tinggi. Salah satu penyebab sulitnya tanaman bunga anggrek dipelihara adalah karena bunga anggrek tidak dapat bertahan di suhu yang terlalu tinggi.
Sementara itu, negara Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis memiliki suhu udara yang tinggi karena matahari bersinar di Indonesia berkisar 12 jam sehari, hal inilah yang menyebabkan bunga anggrek sedikit sulit untuk dipelihara di Indonesia.
Salah satu metode terbaik yang dipilih oleh para pekebun anggrek untuk memelihara dan menumbuhkan bunga anggrek adalah dengan membuat shadinghouse Net AgroPro. Net AgroPro adalah net pelindung tanaman dari sinar matahari berlebih dan dari gangguan hama yang terbukti sukses meningkatkan produktivitas berbagai varietas tanaman. Net AgroPro diproduksi dengan cara dirajut, sehingga monofilament saling berkaitan dengan kuat dan ukuran lubang mesh tidak dapat berubah sekalipun net mengalami gesekan. Hal inilah yang membuat Net AgroPro senantiasa anti hama selama masapakainya. Terbuat dari bahan Prime Grade Polyethylene (PE) yang merupakan plastik Polyethylene baru yang belum didaur ulang, Net AgroPro memiliki kekuatan dan daya tahan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan net merk lain yang memakai Polyethylene hasil daur ulang. Net AgroPro mengandung campuran Anti-UV, Anti Oksidan dan Anti Serangga di dalam monofilamen (tidak dicelup) sehingga efektif selama masa pakainya. Net AgroPro telah membantu menyukseskan ratusan pekebun anggrek di Indonesia dan terbukti cocok sebagai naungan untuk memelihara anggrek.
Penggunaan shadinghouse Net AgroPro sebagai naungan atau jaring peneduh dapat mengontrol jumlah intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan oleh tanaman bunga anggrek. Hal ini sesuai dengan kebutuhan tanaman bunga anggrek akan intensitas cahaya matahari yang berkisar antara 20% hingga 60% sesuai dengan masing-masing jenis tanaman anggrek yang berbeda-beda.Net AgroPro yang biasa digunakan untuk tanaman bunga anggrek adalah monofilamen tipe 25% sampai dengan 60% yang artinya cahaya yang masuk 25% hingga 60%. Selain itu, Net AgroPro juga melindungi tanaman anggrek dari angin kencang dan curah hujan deras. Mari gunakan Net AgroPro untuk keberhasilan usaha perkebunan anggrek Anda
Produk Screen Net AgroPro kualitasnya tidak kalah dengan barang Impor. Sebagai salah satu customer yang dari awal berdirinya AgroPro merasa beruntung bisa memakai produk Gani Arta.
Produk AgroPro merupakan solusi bagi permasalahan para petani di Indonesia. Karena produk AgroPro yang langsung diaplikasikan kepada para petani tanpa disadari hasil produk pertanian bisa terus meningkat.
Silakan kirim pesan via WhatsApp atau email adm.agropro@gmail.com
Telepon 022-6864015 Jam Kerja sampai